Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

H Abdul Rasyid AS Minta Kemenhub Selesaikan Persoalan Tiket Pesawat Mahal di Pangkalan Bun

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 22 Agustus 2023 - 14:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tokoh masyarakat dan pengusaha nasional asal Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) H Abdul Rasyid AS, meminta dengan tegas kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub), segera menyelesaikan persoalan mahalnya tiket pesawat terbang di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh H Abdul Rasyid AS, menyikapi mahalnya tiket pesawat di Pangkalan Bun. Apalagi sebelumnya, mahalnya tiket pesawat itu menjadi Polemik di masyarakat, baik masyarakat umum maupun pekerja atau pebisnis yang datang ke Pangkalan Bun.

"Tolong Menteri Perhubungan perhatikan daerah kami, tiket pesawat di sini mahal dan susah mendapatkannya," kata H Abdul Rasyid AS saat dibincangi usai menghadiri kegiatan bedah buku di Lobi Hotel Mercure Pangkalan Bun, Selasa, 22 Agustus 2023.

Dengan nada tinggi, owner dari CBI Group menyebutkan bahwa dunia usaha di Kobar sangat bagus. Mulai dari sektor pertanian hingga perkebunan. Sehingga, banyak orang yang keluar masuk wilayah Pangkalan Bun.

"Orang dari luar pergi ke Pangkalan Bun banyak sekali dan sebaliknya, orang pergi dari Pangkalan Bun menggunakan pesawat banyak sekali. Karena daerah ini merupakan daerah yang baru berkembang dan maju," sebutnya.

Namun disayangkan, harga tiket sangat mahal dan susah untuk mendapatkannya. "Faktanya tiket pesawat di sini langka atau harus pesan jauh-jauh hari. 1 minggu sampai 2 minggu baru dapat. Itupun harga tiket mahal, mencapai 3 juta lebih. Padahal ke Singapura saja tidak sampai segitu. Ini fakta sangat menyediakan. Ini terjadi di Pangkalan Bun," ujarnya.

Ia mengungkapkan, kondisi susah dan mahalnya harga tiket pesawat, diduga ada monopoli oleh salah satu penerbangan. Padahal sebelumnya, sudah banyak maskapai yang masuk di Pangkalan Bun.

"Sekarang hanya maskapai Nam Air dan Wings Air. Padahal daerah lain banyak penerbangan antarprovinsi dan kabupaten dan beragam maskapai. Tapi di Kobar sangat sulit," pungkasnya. (DANANG/Y)

Berita Terbaru