Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

China Gunakan Meriam Air Usir Kapal Filipina di Perairan Sengketa

  • Oleh ANTARA
  • 01 Mei 2024 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Ankara - Kapal penjaga pantai China menembakkan meriam air ke arah dua kapal Filipina pada Selasa (30/4) dekat perairan dangkal yang disengketakan di Laut China Selatan, menyebabkan kerusakan pada kedua kapal Filipina.

Beijing mengatakan kapal-kapal itu “menyusup secara ilegal” di perairan Huangyan Dao, yang juga dikenal sebagai Scarborough Shoal.

China dan Filipina mempunyai klaim yang bertentangan atas Second Thomas Shoal – juga dikenal sebagai Ayungin Shoal, Bai Co May dan Ren'ai Jiao – yang merupakan terumbu karang terendam di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Beijing mengklaim wilayah maritim yang luas di Laut China Selatan berdasarkan apa yang disebut sembilan garis putus-putus, yang menurut Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag pada 2016 tidak memiliki dasar hukum berdasarkan aturan internasional.

Namun, China mengatakan keputusan tersebut tidak sah dan telah melakukan negosiasi dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak 2002 mengenai kode etik di laut yang disengketakan.

Seorang pensiunan kolonel senior Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Zhou Bo, mengatakan kepada harian South China Morning Post pekan ini bahwa Beijing “tidak pernah menggunakan kekerasan terhadap Filipina.”

“Ya, penjaga pantai China menggunakan meriam air untuk menghalau penjaga pantai Filipina, tapi menurut saya itu adalah pencegahan, bukan penggunaan kekuatan,” katanya.

Zhou mengenang bahwa penjaga pantai Manila-lah yang “menggunakan kekerasan untuk membunuh nelayan China yang tidak bersalah dari daratan dan Taiwan pada tahun 2000, 2006, dan 2013.”

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menegaskan kembali klaimnya atas pulau Huangyan yang disengketakan, dengan mengatakan pulau itu “selalu menjadi wilayah China.”

“Kapal Penjaga Pantai Filipina dan kapal resmi memasuki perairan Huangyan Dao tanpa izin China, yang secara serius melanggar kedaulatan China,” kata juru bicara kementerian Lin Jian.

Sebagai tanggapan atas kapal-kapal Filipina yang berlayar di perairan yang disengketakan, Lin mengatakan "penjaga pantai China melakukan tindakan yang perlu untuk mengeluarkan mereka sesuai hukum."

China mendesak Filipina untuk berhenti melakukan pelanggaran dan provokasi sekaligus dan tidak menantang tekad China untuk mempertahankan kedaulatan kami,” tambahnya.

Berita Terbaru