Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Misi Chang'e-6 Diharapkan Dapat Ungkap Sejarah Pembentukan Bulan

  • Oleh ANTARA
  • 04 Mei 2024 - 18:20 WIB

BORNEONEWS, Wenchang - Wahana antariksa Chang'e-6 diharapkan dapat mengungkapkan sejarah pembentukan bulan yang masih menjadi misteri bagi manusia, kata ofisial proyek tersebut pada Jumat.

"Misi Chang'e-6 ini sangat menarik karena akan menceritakan banyak hal kepada kita tentang sejarah awal dan pembentukan bulan apalagi sisi jauh bulan mungkin adalah hal yang mistis, karena kita belum pernah benar-benar melihatnya," kata manajer proyek "Negatif Ions at the Lunar Surface" (NILS) Neil Melville di Haiko, provinsi Hainan, China pada Jumat (3/5).

NILS adalah proyek yang dikerjakan Badan Antariksa Eropa (European Space Agency atau ESA) yang ikut bekerja sama dalam peluncuran wahana antariksa Chang'e-6.

Chang'e-6 milik Badan Antariksa Nasional China (CNSA) itu diluncurkan dari Wenchang Space Launch Site, pada Rabu (03/05) pukul 17.27 waktu setempat dengan menggunakan roket pembawa Long March-5 Yao-8.

"Menurut saya eksplorasi luar angkasa mendorong kita untuk sama-sama mengakui bahwa bumi hanyalah satu dan manusia juga adalah satu spesies yang menjadi satu kesatuan, saat ini kita melanjutkan perjalanan yang masih di tahap awal untuk mengeksplorasi alam semesta, kita perlu berkolaborasi," tambah Neil.

Selain ESA, dalam misi Chang'e-6 kerja sama juga dilakukan dengan Badan Antariksa Prancis (Centre national d'études spatiales atau CNES) untuk menyediakan deteksi isotop radon di permukaaan bulan; Badan Fisika Nuklir Italia (National Institute for Nuclear Physics atau INFN) untuk menyediakan reflektor laser saat pendaratan (Instrument for landing - Roving laser Retroreflector Investigations); serta satelit kecil dari Pakistan bernama ICUBE-Q Cubesat yang membawa kamera optik ganda untuk memotret permukaan bulan.

"Saya senang melihat semua agensi antariksa merespons dengan cara yang sama. Bila kita terus melakukan ini, kita sedang mempercepat arah menuju masa depan sehingga kita memiliki lebih banyak misi dan mencapai lebih banyak tujuan, jadi saya cukup bersemangat akan peluncuran ini," tambah Neil.

Mengenai program NILS, Neil menyebut bila sukses, program tersebut dapat menyingkap apa yang terjadi ketika angin matahari mengenai permukaan bulan karena bulan tidak memiliki magnetosfer seperti di bumi yang dapat membelokan angin matahari dari permukaan.

"Bulan tidak memiliki medan magnet. Angin matahari menerpanya, saat angin matahari mengenai permukaan bulan sehingga menghamburkan partikel-partikel permukaan bulan maka teori kami, akan ada ion negatif yang dikeluarkan dari permukaan bulan dan mereka tidak cukup kuat untuk bertahan hidup di orbit, jadi NILS mencoba melihat apakah model kami benar bahwa ion negatif akan ada di sana," jelas Neil.

Jika ada ion negatif di permukaan bulan, maka artinya ia dapat mengukur oksigen, hidrogen, rasio, masa hidup serta membuat karakter lingkungan di bulan.

Berita Terbaru