Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gelar Karya P5 Tahun 2024: TK Kasih Anak Bangsa Sabet Juara 2 dengan Proyek "Aku Sayang Bumi"

  • Oleh Nurita Fitriyastuti
  • 02 Mei 2024 - 20:32 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar menggelar kegiatan istimewa berupa Gelar Karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Salah satu sorotan utama dalam gelar karya ini adalah inisiatif luar biasa dari TK Kasih Anak Bangsa yang mengangkat tema "Aku Sayang Bumi" dengan topik utama mengolah sampah organik menjadi herbholic enzim.

TK Kasih Anak Bangsa memilih topik ini sebagai respons terhadap kurangnya kesadaran masyarakat, khususnya di sekitar lingkungan sekolah, terhadap pengolahan sampah. Proses proyek ini melibatkan anak-anak dalam serangkaian tahapan yang menarik. Mulai dari tahap awal di mana mereka diajak untuk mengobservasi sampah dengan mengunjungi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Desa Pasir Panjang, hingga tahap pengembangan di mana mereka belajar tentang herbholic enzim dan bahkan mempraktikkannya sendiri dengan menggunakan sampah buah/sayur yang mereka kumpulkan dari rumah.

"Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga melibatkan anak-anak dalam tindakan nyata untuk menjaga lingkungan," kata Fasilitator BGP Puji Ika Rahayu, M.Psi, yang memberikan pelatihan dan pendampingan selama proses proyek.

Setelah masa fermentasi selama 3 bulan, hari ini, dalam acara Gelar Karya P5, kita dapat melihat hasil nyata dari karya proyek TK Kasih Anak Bangsa. Kegiatan ini dihadiri oleh sekolah-sekolah tingkat PAUD, SD, dan SMP di wilayah tersebut. Melalui proses penilaian yang ketat dari tiga dewan juri, TK Kasih Anak Bangsa berhasil meraih juara 2 dalam Gelar Karya P5 Tahun 2024. Lebih dari itu, TK Kasih Anak Bangsa juga menjalin kemitraan strategis dengan Bank Sampah TPS 3R Resik Rejo dalam upaya pengelolaan sampah.

Hasil positif dari proyek ini mencakup adopsi kebiasaan memilah sampah di lingkungan rumah oleh peserta didik dan orang tua mereka, serta pemanfaatan herbholic enzim. Dampaknya tidak hanya terbatas pada perubahan perilaku peserta didik, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam memilah sampah dan mengolahnya secara berkelanjutan. (*/j)

Berita Terbaru