BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Barito Timur, Supriatna menunjukkan keseriusannya untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Barito Timur periode 2024-2029.

Hal tersebut ditunjukkan dengan mulai membangun koalisi bersama Partai Demokrat untuk memenuhi syarat dukungan kursi DPRD Barito Timur dalam pencalonan nanti.

"Pertama kami mengucapkan terima kasih kepada DPC Partai Demokrat Barito Timur yang telah menerima kehadiran kami untuk melaksanakan pendaftaran di Partai Demokrat.  Saya mendaftar ke sini sebagai Bakal Calon Bupati Barito Timun, degan harapan mudah-mudahan Partai Demokrat bisa berkoalisi dengan Partai Golkar, karena Golkar sudah ada 4 kursi sehingga dengan berkoalisi bersama Demokrat bisa menjadi 6 kursi," ujar Supriatna usai menyerahkan berkas pendaftaran di Sekretariat DPC Partai Demokrat Barito Timur, Senin, 15 April 2024.

Sedangkan mengenai Bakal Calon Wakil Bupati, lanjut dia, nanti akan dibicarakan kemudian dengan Partai Demokrat maupun partai lain yang menjadi sebagai mitra koalisi.

"Siapa kira-kira yang cocok jadi Bakal Calon Wakil Bupati Barito Timur nanti kita bicarakan, apalagi antara Partai Golkar dan Partai Demokrat ini ada dalam koalisi besar, koalisi Indonesia maju dalam pemilihan presiden. Oleh karena itu dari pusat sampai daerah ketika kami berkoalisi Saya rasa tidak ada masalah," ucap Supriatna.

Dia menilai semakkn banyak mitra koalisi Partai Golkar akan lebih bagus. Karena itu Supriatna juga akan tetap menjajaki koalisi dengan partai lain.

Dia kemudian menyampaikan salah satu tujuan utamanya ingin mencalonkan diri sebagai bupati karena ingin meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Barito Timur.

"Saya ingin maju karena saya bukan orang baru di Barito Timur ini, saat proses pemekaran kabupaten saya menjadi Ketua DPRD Barito Selatan yang membantu proses pemekaran, kemudian saya juga menjadi Ketua DPRD pada periode pertama dan kedua di Barito Timur. Saya melihat masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan, diperlukan orang-orang yang bisa meningkatkan pembangunan di Barito Timur ini," ungkapnya.

Menurut Supriatna, dibandingkan daerah lain, saat pemekaran Barito Timur paling siap, namun setelah berjalan 22 tahun dari delapan kabupaten yang dimekarkan justru pembangunan di Barito Timur paling tertinggal. 

"Mungkin ada hal yang salah di situ yang perlu kita perbaiki bersama. Saya berpikir bagaimana kita meningkatkan lagi pembangunan di Barito Timur sehingga masyarakatnya lebih sejahtera. Itulah yang buat saya merasa terpanggil karena di satu sisi Barito Timur memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang banyak namun termasuk daerah yang tertinggal," bebernya.