BORNEONEWS, Palangka Raya - Ekspor melalui pelabuhan di Kalimantan Tengah selama Februari 2024 didominasi oleh hasil industri, yaitu sebesar US$50,75 juta atau 89,41 persen dari total ekspor yang melalui pelabuhan di Kalimantan Tengah.

"Ekspor hasil industri tersebut berasal dari kelompok lemak dan minyak hewani/nabati yakni minyak kelapa sawit, kayu dan barang dari kayu yakni kayu olahan, 

ampas/sisa industri makanan yakni bungkil dan residu dan timah hitam yakni logam dasar bukan besi," kata Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro pada Jumat, 26 April 2024.

Menurut Eko, selama Februari 2024 layanan ekspor komoditas tambang melalui pelabuhan di Kalimantan Tengah mencakup 10,55 persen dari total ekspor melalui pelabuhan Kalimantan Tengah.

"Sebagian besar ekspor komoditas tambang dilakukan melalui pelabuhan di luar Kalimantan Tengah," katanya.

Eko menjelaskan, nilai ekspor hasil tambang melalui pelabuhan Kalimantan Tengah pada Februari 2024 mencapai US$5,99 juta.

"Ekspor hasil tambang tersebut berasal dari kelompok bahan bakar mineral atau batu bara dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam atau bijih seng dan bijih timbal," tuturnya.

Berbeda dengan ekspor hasil tambang, lanjut Eko, ekspor produk-produk pertanian sebagian besar dilakukan melalui pelabuhan di Kalimantan Tengah. Selama Februari 2024, ekspor produk-produk pertanian di Kalimantan Tengah melalui Bandara Tjilik Riwut. Nilai ekspor produk pertanian melalui pelabuhan di Kalimantan Tengah pada Februari 2024 mencapai US$0,02 juta.