Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pekebun Sawit Perlu Pahami Sumber Emisi dan Mitigasi Emisi Karbon

  • Oleh Testi Priscilla
  • 29 Maret 2024 - 21:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian atau AKPY-STIPER, Dr Sri Gunawan mengatakan bahwa pekebun sawit perlu untuk memahami sumber emisi dan mitigasi emisi karbon.

"Kita terus memberikan pemahaman kepada para pekebun sawit mengenai Sumber Emisi dan Mitigasi Emisi Karbon, serta akan ada kunjungan lapangan berbasis perkebunan kelapa sawit," kata Dr Sri Gunawan dalam rilis yang dikirimkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS pada Jumat, 29 Maret 2024.

Terbaru, BPDPKS menggelar kegiatan Workshop dan Sosialisasi yang diikuti oleh peserta yang terdiri dari khusus Kelompok Tani Kelapa Sawit dari Wilayah Pundu dan Mentaya, Palangka Raya-Kalimantan Tengah, Koperasi Kelapa Sawit, pendamping Kelompok Tani Kelapa Sawit dengan total peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari Pekebun, Pengurus Kelompok Tani dan Koperasi atau UKMK Kelapa Sawit.

Peserta mendapatkan berbagai materi seperti Peran BPDPKS terhadap Akselerasi ISPO dan Program Kemitraan, Pengenalan Prinsip dan Kriteria ISPO, kemudian Tujuan dan Manfaat ISPO bagi Petani oleh Ditjenbun-Kementerian Pertanian, lalu mengenai Legalitas Lahan dan Kelompok, Praktek Budidaya Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Good Agriculture Practuices atau GAP, serta Emisi GHG yakni identifikasi sumber emisi dan cara penguraan emisi.

Selanjutnya, materi Pengenalan Kebun Sawit Swadaya Rendah Emisi Untuk Lahan seperti Pembukaan Lahan, HCV, HCS dan Gambut, Praktek Pembuatan Proposal ISPO/Sarpras, Kunjungan Mill, Lab Riset, Biochar, Komposting, Rumah Cacing, dll, Kunjungan ke Demplot Tanaman Rendah Emisi Carbon, dan Praktek Penyusunan Proposal dan Memasukkan ke Sistem.

"Kegiatan kami ialah untuk mendukung akselerasi ISPO, yang melibatkan Stakeholders antara lain BPDPKS, PT BGA dan Perusahaan-perusahaan kelapa sawit terdekat, Kelompok Tani, Koperasi, UKMK Sawit, Dinas Perkebunan Setempat, Ditjenbun-Kementerian Pertanian, dan Perguruan Tinggi," ungkap Sri Gunawan.

Setelah mengikuti kegiatan workshop, para pekebun, kelompok tani, Koperasi dan UKMK Kelapa Sawit diharapkan bisa Naik Kelas, pada 2025 mendatang Pekebun memiliki Sertifikat ISPO.

"Dampak setelah mendapatkan sertifikasi ISPO ialah peningkatan produksi, TBS diterima pasar karena legal dan sah, kelestarian lingkungan terjaga, emisi karbon rendah, peningkatan usaha dan kesejahteraan pekebun, poktan dan UKMK sawit lingkungan perkebunan kelapa sawit lestari dan kelompok tani dan UKMK sawit dapat membuat proposal dan lolos pendanaan ISPO dari BPDPKS," pungkasnya. (TESTI PRISCILLA/j)

Berita Terbaru