Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Barito Timur Ini Bikin Produk Perawatan Kulit Perempuan Dayak Maanyan

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 08 September 2023 - 19:30 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Sebelum mengenal produk skincare atau perawatan kulit modern, perempuan Dayak Maanyan di Kalimantan Tengah sudah terbiasa merawat kulit dan mempercantik diri dengan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar atau hutan Kalimantan yang kaya akan berbagai jenis flora berkhasiat obat. Tradisi itulah yang dipertahankan Sitriruranny atau Ranny (39), warga RT 02 Desa Karang Langit Kabupaten Barito Timur.

Sejak dua tahun lalu ibu dengan empat anak itu memproduksi bedak dingin atau kasai, serum saripati bayam hijau dan krim sari bangkal.

"Saya ingin melestarikan tradisi leluhur dalam perawatan kulit dan dari bahan alami atau herbal," ungkap Ranny terkait alasan dia menekuni usaha itu, Jumat, 8 September 2023.

Kasai diproduksi Ranny dalam dua varian yaitu berbentuk bulatan-bulatan kecil dan serbuk. Bahan perawatan kulit tersebut sebelum dibalurkan ke kulit terlebih dahulu dijadikan pasta dengan tambahan sedikit air. Kasai buatan Ranny juga dapat dimanfaatkan sebagai lulur menjelang mandi.

Sedangkan serum saripati bayam hijau adalah produk perawatan kulit berbentuk cair yang penggunaannya dioleskan tipis pada kulit wajah sehabis mandi pagi dan sore.

"Kalau krim sari bangkal itu dibuat dari minyak pohon bangkal yang banyak di hutan Kalimantan, krim ini bisa digunakan sebagai alas bedak," tambah Ranny tanpa menjelaskan proses pembuatan minyak bangkal.

Dia memastikan produknya tanpa tambahan bahan-bahan berbahaya seperti merkuri dan lainnya. Itu sebabnya masa kadaluwarsa setiap produk Ranny sangat pendek.

"Untuk krim dan serum kadaluwarsa 1 bulan, kasai bisa sampai 2 bulan tapi serum harus disimpan dalam lemari pendingin," terangnya.

Ranny belum dapat memasarkan secara luas produknya dengan alasan perizinan yang belum lengkap dan masa kadaluwarsa produk yang juga terbilang pendek.

"Saya baru kantongi NIB (Nomor Induk Berusaha) dan sertifikat halal, izin BPOM yang saya belum punya karena prosedurnya lebih sulit," ungkap Ranny.

Pelaku UMKM binaan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Barito Timur tersebut berharap pembuatan produk perawatan kulit yang menjadi pekerjaan utamanya terus mendapatkan dukungan dari pemerintah agar dapat memenuhi standar perizinan maupun keamanan produk.

Berita Terbaru