Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Korban Tragedi Desa Bangkal, Tuntut Sidang Adat Basara Hai

  • Oleh Marini
  • 19 April 2024 - 14:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ritual Basara Hai Maniring Tuntang Manetes Hinting Bunu di Desa Bangkal Kabupaten Seruyan, perlu dilaksanakan karena terjadi tragedi yang menimbulkan korban jiwa meninggal dunia, dan luka-luka.

Sehingga pelaksanaan ritual tersebut dianggap perlu dilakukan, dengan tujuan untuk membersihkan lokasi kejadian konflik.

Basara Hai dilaksanakan di Aula Hindu Kaharingan Center Palangka Raya, pada Jumat 19 April 2024. Sekretaris Panitia sekaligus mewakili Ketua DAD Kalteng Yulindra Dedy menyatakan, kejadian tersebut telah ada korban meninggal dunia, dan luka-luka maka dilaksanakan kegiatan tersebut dengan tujuan dapat terciptanya keamanan, kedamaian, dan menghilangkan bekas rutas atau sial di lokasi tersebut.

"Selama proses penyelesaian secara adat dilaksanakan, melalui sidang perdamaian adat dayak atau Basara Hai antar pihak yang berkomplik agar tercapainya kesepakatan perdamaian adat pada hari ini," katanya, Jumat 19 April 2024.

Katanya, bentrokan yang terjadi di Desa Bangkal pada, 7 Oktober 2023 lalu, menimbulkan reaksi keras dan menjadi perhatian dari komunitas masyarakat Dayak yang ada di Kalteng. begitu juga di media cetak, elektronik, maupun media sosial.

"Secara harfiah artinya untuk memutuskan dendam yang berkepanjangan, dalam menuju perdamaian ke arah yang lebih baik, antar pihak yang berkonflik. Sidang ini dilakukan bersifat final, serta mengikat untuk Dewan Adat Dayak Provinsi Kalteng berusaha maksimal untuk melaksanakan kegiatan ini, karena didasari bahwa peristiwa Ini adalah sebuah momentum yang baik bagi masyarakat adat Dayak," bebernya.

Tambahnya, hal ini menunjukkan bahwa mata dunia Suku Dayak di tengah-tengah keberagaman yang mampu menyatukan daya, dan upaya menunjukkan kekayaan maupun tingginya nilai budaya yang dimiliki masyarakat Dayak, serta tetap mempertahan harkat dan martabat suku Dayak secara keseluruhan. 

Sementara itu, dari pihak salah satu keluarga yang luka (Taufik Nurrahman) kaka kandung korban paling tua Rahmad Suryadi mengutarakan bahwa saudaranya (Taufik Nurrahman) tidak bisa bekerja secara normal sebagaimana divonis dokter. 

Dan pihaknya menuntut perusahaan, untuk bertanggung jawab pada pengobatan maupun dampak ekonomi yang diakibatkan atas insiden tersebut.

Berita Terbaru